Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Salam Perpisahan

Lagu itu dimainkan tanpa henti. Bagai mantra pengantar tidur diputar berulang. Menyisakan tangis di pipi yang sejak lama terkikis janji. Wajahnya terpahat indah dipelupuk mata. Andaikan kau datang kembali , Seru sang legenda yang dikenal pujangga. Tangisnya terhenti, Pintanya tertahan. Tak ada jawaban. Terdiam. Bersinarlah terus sampai nanti , Harapnya pada seseorang nan jauh disana. Salam perpisahan kala itu terlalu singkat. Tanpa kecup pun pelukan hangat. Rindu sebukit tak dapat dielakkan. Selamat tinggal.

Postingan Terbaru

Secarcik foto

Awal adalah akhir

Hari ini atau nanti?

Musim Semi

Benang Merah

Kontradiktif

Tidak Ada Lagi

Sudut

Buku

Detik