Hari Mendatang
Barisan keramik menjadi pijakan.
Telapak kaki beku menghentikan perjalanan.
Bersama Surya membakar ingatan.
Menjadikannya abu perlahan.
Tangis membasahi pipi para pencari.
Bertanya kemana lagi harus berlari.
Bumi semakin dingin dan panas untuk ditempati.
Oleh kami yang ingin diampuni.
Langit enggan untuk menjelaskan.
Apakah ini malam ataukah siang.
Okestra jangkrik sebagai jawaban.
Jikalau tak ada lagi hari esok dan masa mendatang.
Komentar
Posting Komentar