Kala itu

Kututup kedua mataku.
Dan kulihat hanya kamu.
Dengan mata yang kusukai.
Menatapku tanpa mengucap sepatah kata.

Kamu buat ku tersenyum.
Hanya dengan mengingat wajahmu.
Tingkah dingin dan senyum tipis.
Matamu tiada henti memanggil.

Aku tersenyum lagi.
Mengenang mu yang kini tidak dapat kulihat.
Dari dekat walau diciptakannya jarak.
Matamu mencuri hati yang dijaga.

Dan sekali lagi aku tersenyum.
Walau dengan air mata juga dada yang sesak.
Dipaksa untuk hentikan rindu padamu.
Seseorang yang memiliki mata tajam nan hangat.

Maka ijinkan kuucapkan salam.
Bersama asa yang dibalutkan rindu.
Biarkan angin membisikan pesan.
Dan malam memutarkan kenangan.

Kala mata kita saling menatap,
Seolah sampaikan pertanyaan.
"Apakah aku boleh mengenal mu?"
Yang dibalas dengan melempar wajah pada lorong kosong kala itu.

Komentar

Postingan Populer