Sudut

Arloji mati masih terikat di pergelangan.
Juga tas kosongnya yang setia dipikul.
Lupakan kalender yang telah habis dibuang.

Abaikan kaki yang sulit melangkah.
Tubuh yang kian membungkuk.
Juga senyumnya yang kian jauh dari pipi menciut.

Lain lagi dengan dia yang setia menunggu disudut persimpangan.
Terik matahari hingga hujan badai tak mampu mengusirnya yang patuh.
Senyum terus tergantung di bibir yang mengering.

Akalnya disimpan dan dikunci.
Biarkan hati berganti fungsi.
Bersama daun telinga dibuka lebar berharap yang ditunggu datang mengucap salam.

Di waktu juga hari yang sama,
Dengan belahan bumi yang berbeda,
Terdapat seseorang saling menunggu dan mengejar.

Saling berharap dan berusaha,
Dengan cara yang berbeda.
Tetapi masih memiliki satu tujuan.

Yaitu bertemu dengan sang pujaan.
Yang disebutkan pada siang dan malam.
Meminta untuk segera dipertemukan diwaktu yang sudah ditentukan.

Komentar

Postingan Populer