Dua Puluh Empat

Kuning dan kering,
berjatuhan atau dijatuhkan.
Diremas sehelai kemudian dibuang.

Dibelai lembut,
yang dibalas oleh marah.
Terikat oleh sumpah.

Abu-abu,
dikatakannya hujan.
Oleh ibu yang menggendong anak bungsunya dipinggang.

Lalu ditengok ia,
hanya mendung.
Dibantah oleh anak dengan wajah yang penuh darah dan nanah.

Terpanggang sepasang kaki,
dibakar lalu menjadi abu di kendi.
Apakah ini sudah diambang mati?

Dinyanyikannya lagu lirih,
perih menusuk sampai kesendi.
Harus berapa lama lagi berlari?

Hitam pekat,
dikatakan malam.
Oleh ayah sembari memangku si buah hati.

Direntangkannya jemari,
dan diguyur oleh basah.
Ini hujan yang disangkal si buah hati.

Komentar

Postingan Populer