"Ingin menonton film apa?"

Aku pernah mencintai seseorang teramat dalam.
Ketika aku masih memakai kacamata dengan bingkai kotak berwarna hitam.
Disaat aku masih buta akan sebuah hubungan percintaan.

Ah, waktu awal perjumpaan kami, dia  dengan kaos bola, wangi parfum yang menusuk hidung tersenyum sambil melambaikan tangan dan bertanya "ingin menonton film apa?", berhasil membuat ku gugup kala itu.
Waktu itu ku fikir senyumnya hanya sebatas sapaan kawan lama atau gurauannya hanya pencair suasana saja.
Akan tetapi semakin lama segala tentangnya menjadi tawa ku tiap kali aku memikirkannya.

Ah, kenangan itu masih saja berputar di kepalaku setiap kali aku hendak tidur.
Rayuannya  acapkali buat ku lupa untuk berpijak.
Hangat perhatiannya juga sering buat ku tak ingin pulang.
Ah segala tentangnya entah bagaimana membuat ku lupa bahwa kita sedang diawasi.

Iya. Di awasi oleh Dia pemilik hati.
Dia sang pencinta yang telah menumbuhkan benih cinta dihati kami.
Aku pun abai tentang-Nya.
Hingga Dia murka sebab aku telah menduakan cinta-Nya.
Dia pun menamparku agar terbangun dari fantasi ku.

Entah bagaimana cinta yang Dia beri menjadi belati yang menggoreskan tiap jengkal hati ini.
Ideologi ku, penyebab dari perpisahan kami adalah keegoisan kami untuk mengalah .
Atau kesalah-pahaman kami akan keinginan yang gagal tepenuhi.
Atau bahkan karena penghianatan kami atas kebodohan untuk saling menjaga.

Tetapi realitas menyadarkan ku dari kebutaan akan cinta.
Dia memberi-tahu ku bahwa waktu ku belum saatnya.
Dia hanya menghadirkannya untuk membuat ku lebih mencintai-Nya.
Menghadirkan dia untuk ku belajar bahwa cinta dari-Nya tidak sedangkal yang telah kami jalani.

Ah aku pernah mencintai seseorang teramat dalam.
Dan dengan patah hati sebagai balasan sebab merusak jalan cerita-Nya yang lebih indah dari sekedar pertanyaan "ingin menonton film apa?".

Komentar

Postingan Populer