Tidur
Orkestra itu telah lama berhenti.
Namun suara saling memaki masih saja terdengar.
Alunan nada sumbang menambah riuh pertunjukkan.
Aku lelah.
Layar kaca yang ditayangkan telah selesai.
Tetapi isak tangis, tawa riang anak jalanan masih meramai ibu kota.
Lonceng nyaring gerobak es doger menemani mereka yang malas pulang.
Aku lelah.
“Tidur!” Hardik ku.
Cukup untuk petualangan hari ini.
Berhenti banyak berpikir, itu tak lebih dari sampah.
Tidurlah, sebab truk pengangkut datang pagi-pagi.
Dan jangan terlewati seperti kemarin.
Namun suara saling memaki masih saja terdengar.
Alunan nada sumbang menambah riuh pertunjukkan.
Aku lelah.
Layar kaca yang ditayangkan telah selesai.
Tetapi isak tangis, tawa riang anak jalanan masih meramai ibu kota.
Lonceng nyaring gerobak es doger menemani mereka yang malas pulang.
Aku lelah.
“Tidur!” Hardik ku.
Cukup untuk petualangan hari ini.
Berhenti banyak berpikir, itu tak lebih dari sampah.
Tidurlah, sebab truk pengangkut datang pagi-pagi.
Dan jangan terlewati seperti kemarin.
Komentar
Posting Komentar