Dibalik Gelapnya Malam
Malam semakin larut.
Udara dingin menusuk tubuh yang kian rapuh.
Tiada suara detak jantung jam dinding yang menemaninya.
Hanya suara tangis yang bersamanya.
Malam semakin larut.
Rembulan menarik selimut awan sengaja agar tak tampak dari jangkauan.
Tiada bintang yang menjadi ribuan berlian rupawan.
Hanya awan hitam nan gelap menjadi teman.
Malam semakin larut.
Air mata membasahi pipi yang sudah lama mengering.
Bersama sehelai foto masa lalu yang telah menguning.
Dan hanya sepotong kenangan yang dapat dikenang.
Dibalik gelapnya malam.
Dia akhirnya menangis.
Tangisan yang selama ini disimpan olehnya.
Dibalik senyum palsunya.
Penipu ulung yang rindu pulang ke pelukan ibu.
Udara dingin menusuk tubuh yang kian rapuh.
Tiada suara detak jantung jam dinding yang menemaninya.
Hanya suara tangis yang bersamanya.
Malam semakin larut.
Rembulan menarik selimut awan sengaja agar tak tampak dari jangkauan.
Tiada bintang yang menjadi ribuan berlian rupawan.
Hanya awan hitam nan gelap menjadi teman.
Malam semakin larut.
Air mata membasahi pipi yang sudah lama mengering.
Bersama sehelai foto masa lalu yang telah menguning.
Dan hanya sepotong kenangan yang dapat dikenang.
Dibalik gelapnya malam.
Dia akhirnya menangis.
Tangisan yang selama ini disimpan olehnya.
Dibalik senyum palsunya.
Penipu ulung yang rindu pulang ke pelukan ibu.
Komentar
Posting Komentar