Menghitung

Satu.
Bagai harmoni yang menemani  kerja paru waktu di kafe ujung jalan.
Satu...
Hanyut oleh melodi yang sama, bernyanyi, bernostalgia, dan bosan.

Dua.
Bagai film 90an yang menemani sisa malam di poskamling pinggir jalan.
Dua.
Terlena oleh plot yang sama, merindu, menikmati, dan jenuh.

Tiga.
Bagai langit dengan setumpuk permen kapas.
Tiga.
Terbius oleh delusi yang sama, kemunafikan, keegoisan, dan kehancuran.

Komentar

Postingan Populer