Membisu

Cahaya kilat mengintip dibalik daun jendela.
Membentuk siluet edelweiss yang mekar diujung meja belajar.
Dingin menusuk tubuh yang abai terselimuti.
Mata kian mengadu, berhenti untuk terjaga.

Ku terbelenggu dalam ingatan.
Lupa arah untuk berpulang.
Ku mengadu pada ia yang bersemayam, "mengapa kau selalu ada disana?"
Diam.. Tak ada jawaban.

Tenanglah..
Celoteh si tikus belari di plafon kamar.
Ku balik bertanya, "apakah bisa?"
Dan ia enggan untuk mengulang.

Tidak dengarkah ia? Pikirku.
Ku berseru lagi, "Hey! Mengapa kau terus disana? Tidak bisakah kau pergi?"
Menoleh.. Dan kemudian membisu.

Sabarlah..
Nasihat jam dinding yang menggantung diujung paku.
Ku berontak,marah, bertanya "apa perkara mu?"
Dan ia pun enggan untuk berdebat.

Habis energi untuk mencaci.
Hanya diam sebagai jawaban.
Dalam penat kembali bertanya, "mengapa kau terus berada disana?"
Dan untuk sekian kali heningmu membekukan pertanyaanku.

Komentar

Postingan Populer