Mimpi dan angan

Senja mampir kemarin.
Katanya, mimpiku semakin memojokkannya.
Senja memarahi ku kemarin.
Katanya, anganku semakin membunuhnya.

Ia memintaku untuk berhenti bermimpi.
Walau hanya mimpi,
seperti esok terbangun untuk bahagia.
Katanya, ”jalani saja hidup tanpa banyak bermimpi.”

Ia juga memintaku untuk berhenti berangan-angan.
Walaupun sebatas angan,
seperti esok terbit tanpa awan hitam bergantung diteras rumah.
Katanya, “hidup sudah susah tanpa berangan-angan.”

Tapi aku tidak mendengarkannya kemarin.
Sebab aku sedang sibuk bermimpi dan berangan-angan.
Ahh..Atau jangan - jangan senja juga sebatas mimpi dan anganku saja.
Entahlah. Senja hanya alasanku saja untuk terus bermimpi dan berangan-angan.

Komentar

Postingan Populer